The First Descendant dikenal sebagai game looter-shooter yang menawarkan kebebasan build sangat luas dan fleksibel. Setiap karakter atau Descendant dibekali kemampuan unik poker369 alternatif yang membuat pemain bebas bereksperimen menentukan gaya bermain terbaik. Namun seiring perkembangan meta, terjadi pergeseran besar dalam cara pemain membangun karakter DPS, Support, dan Hybrid. Evolusi build ini bukan hanya soal damage, healing, atau buff semata, tetapi juga bagaimana mekanik game dan perilaku musuh membentuk strategi baru yang jauh lebih kompleks.
Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana masing-masing role mengalami perubahan dari waktu ke waktu, apa yang membuat build tertentu lebih dominan, serta bagaimana keseimbangan kekuatan antar-role terus mengalami pergeseran. Penjelasan ini akan membantu pemain—baik pemula maupun veteran—memahami dinamika meta agar dapat beradaptasi dan tetap kompetitif.
1. Evolusi Build DPS: Dari Burst Damage ke Sustain Damage
Pada awal perilisan, build DPS di The First Descendant didominasi gaya burst damage—fokus pada output sebesar mungkin dalam waktu singkat. Namun, seiring update dan penambahan modul baru, gaya bermain DPS tidak lagi sekadar mengandalkan damage explosif. Kini para pemain lebih mengutamakan sustain damage atau damage yang stabil dan berkelanjutan.
- Build Crit Rate & Weak Point Damage meningkat popularitasnya karena banyak boss kini memiliki fase pertahanan lebih panjang sehingga membutuhkan konsistensi tembakan.
- DPS berbasis elemen menjadi favorit setelah banyak mod elemental diperkuat, membuat pemain mampu menimbulkan bonus damage lebih tinggi kepada musuh tertentu.
- DPS mobility-build mulai muncul, memprioritaskan kelincahan daripada damage mentah agar pemain bisa bertahan lebih lama di medan tempur.
2. Evolusi Build Support: Dari Healer Pasif ke Support Serba Guna
Role Support sempat dipandang sebelah mata pada awalnya, karena hanya dianggap sebagai healer pasif. Namun setelah beberapa patch, Support kini menjadi role yang sangat penting dalam komposisi tim. Skill-skill pendukung kini tidak hanya meningkatkan survivability, tetapi juga memperkuat damage tim secara signifikan.
- Support Buff-Damage menjadi standar baru, di mana karakter Support memberi peningkatan besar ke ATK teman satu tim.
- Build Shielding mendapat peningkatan besar berkat mod regenerasi shield dan pengurangan cooldown.
- Support Hybrid-Control mulai naik daun, karena musuh memiliki mekanik crowd-control yang lebih agresif di level-level tinggi.
3. Dominasi Build Hybrid: Fleksibilitas yang Menjadi Meta Utama
Hybrid adalah salah satu role yang paling berkembang dalam The First Descendant. Role ini menggabungkan damage, utility, dan terkadang healing, membuatnya menjadi pilihan favorit para pemain yang menginginkan fleksibilitas maksimal. Perubahan sistem mod dan buff pada beberapa update terbaru membuat hybrid jadi meta yang sangat kuat.
- Hybrid DPS-Support menjadi sangat efektif karena dapat memberi damage tinggi sambil tetap membantu anggota tim.
- Build Hybrid kontrol area menjadi populer berkat kemampuan crowd control yang sangat berguna di mode co-op skala besar.
- Build Tank-Hybrid mulai muncul sebagai counter bagi musuh kelas berat yang dapat menembus pertahanan tim.
4. Dampak Update Patch dan Penambahan Descendant Baru ke Meta
Salah satu alasan utama mengapa build dalam The First Descendant terus berevolusi adalah pembaruan patch rutin dan hadirnya Descendant baru. Tiap karakter baru biasanya membawa gaya permainan yang unik sehingga otomatis menggeser komposisi meta.
- Mod Balancing seringkali membuat build tertentu tiba-tiba naik daun atau turun drastis.
- Descendant baru dengan mekanik unik memaksa pemain mengevaluasi ulang kombinasi DPS, Support, dan Hybrid.
- Konten endgame seperti Void Intercept dan dungeon tingkat tinggi menghadirkan tantangan yang membuat meta selalu berubah.
5. Tips Memilih Build Sesuai Gaya Bermain
Dengan banyaknya variasi build, memilih mana yang cocok bisa terasa membingungkan. Berikut beberapa tips sederhana agar pemain bisa menentukan build terbaik sesuai kebutuhan.
- Pilih role sesuai kenyamanan bermain: DPS untuk agresif, Support untuk kontrol, Hybrid untuk fleksibilitas.
- Perhatikan kebutuhan tim: kadang role tertentu hanya efektif jika didukung komposisi yang seimbang.
- Eksperimen dengan mod: banyak build kuat berasal dari kombinasi mod tidak biasa.
- Ikuti perkembangan meta tetapi jangan terpaku: build unik seringkali bekerja lebih baik untuk pemain tertentu.
Kesimpulan
Balance of Power di The First Descendant terus berubah seiring hadirnya update, mod baru, dan karakter tambahan. Build DPS, Support, dan Hybrid kini memiliki kedalaman yang jauh lebih kompleks dibanding masa-masa awal permainan. Meta yang dinamis ini justru menjadi daya tarik utama game—mendorong pemain untuk terus bereksperimen dan mencari kombinasi paling optimal. Dengan memahami evolusi tiap role, pemain dapat membangun Descendant yang tidak hanya efektif, tetapi juga sesuai gaya bermain masing-masing.